Sama parahnya
Seorang laki-laki
memakia sepasang sepatu yang bukan pasangannya, tampak sepatu yang satu pasang
tebal sedangkan yang satu lagi tipis. Begitu mulai berjalan, dia menjadi
kebingungan sendiri. Kenapa kaki ku hari ini? Rasanya yang satu pendek yang
satu panjang. Atau jalanannya yang tidak rata?.
Orang yang kebetulan
lewat memperhatikan keadaan laki-laki itu lalu berkata. “sepatu Bapak bukan
sepasang ,Pak.”
Mendengar ini si laki-laki segera menyuruh anak
laki-lakinya untuk mengambilkan sepasang sepatu yang lain dirumah mereka. Si
anak segera pergi memenuhi permintaan ayahnya , tetapi tak lama kemudian dia
kembali tanpa membawa apa-apa. “Pak,” teriaknya, “percuma saja. Yang dirumah
pun sama parahnya yang saru tampak tebal satunya lagi tipis.”
Dari Pada Terbuang
Ayah dan anak
laki-lakinya sedang mengangkat seguci susu, tiba-tiba mereka terpeleset
sehingga terjatuh. Dan guci susu yang mereka bawa tadi pecah
Si ayah buru-buru
bangkit dan marah tetapi anaknua tetap menungging sambil dengan rakus meneguk
susu yang masih tersisa didalam pecahan-pecahan guci. Lalu dia mengangkat
kepala dan mengajak ayahnya untuk minum. “Kita tak perlu menunggu waktu makan
kalau mau minum susu kan, Pak?” kata anak itu sambil cengengesan.
Buat apa?
Seorang pencuri
diam-diam berhasil memasuki sebuah kamar. Dia mencari-cari barang yang berharga
sampai kesudut-sudut kamar itu, tetapi sia-sia saja. Akhirnya dia menyerah dan
membuka pintu untuk pergi meninggalkan kamar itu. Akan tetapi ketika itulah
tiba-tiba saja terdengar suar si pemilik rumah yang berkata dari tempat
berbaringnya. “Hei, Kau, tolong tutupkan pintunya kalau mau pergi.”
“Ah, buat apa? Toh aku
tidak mendapat apa-apa dirumahmu ini. Kau rupanya orang pemalas.”
“Untuk apa aku
capek-capek kerja membeli barang-barang kalau nantinya akan kau curi juga?”
Sama Dungunya
Sepasang suami istri
mempunya anak perempuan yang masih bayi. Seorang perantara datang mengunjugi
mereka meminta untuk menjodohkan si bayi perempuan itu dengan seorang anak yang
berusia dua tahun. Si ayah sangat marah mendengarpinangan ini. Katanya “anakku
sekarang baru berusia satu tahun sedangkan anak laki-laki itu dua tahun. Kalau
nanti usai anakku sepuluh tahun, maka anak laki-laki itu akan sudah berusai dua
puluh tahun. Aku tak mau punya menantu yang usianya dua kali lipatnya usia anak
perempuanku.”
Begitu istrinya
mendengar kata-kata itu, dia langsung berkata memperbaiki ucapan suaminya . “Ah
, saya rasa bapak salah. Anak perempuan kita sekarang berusia satu ahun, dan
tahun depan usianya akan sama dengan usia anak laki-laki itu. Mereka akan
menjadi pasangan yang sesuai! Terima sajalah pinangan itu.”
terima kasih telah membaca artikel Lebih Parah semoga dapat menghibur
Post a Comment